Sekolah Dasar

Kelas 4: Membuat Gado-gado

Kuliner Khas Betawi adalah hidangan khas yang berasal dari Suku Betawi. Dari segi rasa, pada umumnya masakan khas Betawi itu gurih, tapi tidak terlalu pedas. Masakan Betawi juga banyak terpengaruh dari bangsa arab karena hampir semua masyarakat Betawi beragama islam.

Salah satu kuliner khas betawi adalah gado-gado. Gado-gado Betawi adalah salah satu kuliner khas Jakarta yang terbuat dari campuran sayuran rebus dan disiramdengan bumbu kacang. Nama gado-gado berasal dari kata “digado” yang berarti dimakan tanpa nasi. Gado-gado Betawi pertama kali dibuat oleh masyarakatKampung Tugu di Cilincing, Jakarta Utara, yang merupakan keturunan Portugis.

Pada mata pelajaran PLBJ, Guru mengajak siswa untuk membuat Gado-gado. Alat dan bahan yang perlu di siapkan adalah cobek dan ulekan untuk menumbukbumbu kacang, pisau untuk memotong bahan seperti sayuran kacang panjang, kol, kubis, timun, toge, bayam, lalu bahan makanan tahu, tempe dan telur rebus. Pertama-tama, siapkan cobek dan ulekan  untuk menumbuk kacang tanah, cabai, gula merah sampai halus. Setelah bahan yang lain di potong dengan pisau, lalusediakan di atas piring dan siram dengan bumbu kacang yang sudah dihaluskan. Tambahkan kecap, bawang goreng dan juga kerupuk. Sudah jadi, gado-gado siap di sajikan dan disantap bersama-sama.

Dengan belajar dan mengenal serta membuat secara langsung salah satu makanan khas betawi (gado-gado) ini, diharapkan siswa dapat lebih menghargaikebudayaan bangsa Indonesia dan melestarikan budaya Makanan tradisional yang merupakan salah satu bentuk keragaman budaya di Indonesia.

Kecerdasan : Natural, Motorik Halus, Interpersonal, Intrapersonal

Kelas 2: Karya tiga dimensi Pop-up

Karya 3 dimensi adalah karya yang bisa dilihat dari 3 sisi. Karya 3 dimensi memiliki panjang, lebar, dan tinggi sehingga bisa dilihat dari sisi mana saja. Salah satukarya 3 dimensi adalah karya Pop Up. Karya tersebut terlihat seakan-akan gambar menjadi timbul dan bergerak.

Pop up sendiri berarti buku atau kartu yang menampilkan gambar dalam bentuk tiga dimensi atau timbul ketika dibuka. Pop up book merupakan kombinasi seni dansains yang dapat membuat ilustrasi biasa menjadi 3D. Pada mata pelajaran seni budaya, Guru menjelaskan seputar karya 3 dimensii, lalu apa saja macam-macamnya, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat karya 3 dimensi dan menjelaskan cara membuat karya 3 dimensi pop up.

Setelah Guru menjelaskan, siswa mulai membuat salah satu karya 3 dimensi pop up. Tema pop up yang dibuat adalah hewan dan habitatnya. Pertama, siswa mewarnai gambar hewan seperti kupu-kupu dan lebah, beserta dengan habitatnya seperti pucuk bunga, tumbuhan dan dedaunan.

Setelah diberikan warna, gambar tersebut di gunting lalu gambar kupu-kupu dan lebah di tempel menggunakan lem di atas gambar habitatnya.

Membuat karya 3 dimensi pop up memiliki beberapa manfaat di antaranya  Pop up dapat membantu anak memahami bentuk benda, memperkaya perbendaharaan kata, dan meningkatkan pemahaman, meninngkatkan konsentrasi serta memahami apa yang guru sampaikan dalam proses pembelajaran.

Kecerdasan : Visual/Spasial, Motorik Halus, Kreativitas, Logika

Kelas 1:Alat transportasi

Alat Transportasi digunakan manusia untuk memudahkan aktivitasnya, seperti memindahkan barang atau mengangkutorang. Alat transportasi dibagi dalam tiga jenis, darat, udara, dan laut. Contoh alat transportasi adalah becak, sepeda, delman, motor, mobil, pesawat, bus, kereta api, kapal, gerobak, dan masih banyak lagi. Materi alat transportasi adadalam mata pelajaran P5.

 

Guru memberikan penjelasan tentang macam-macam alat transportasi, dan mengajak siswa membuat board-game berupa monopoli tentang alat transportasi, menggunakan bahan kertas dan gambar alat-alat transportasi sertaperalatan yang diperlukan berupa gunting, board-game monopoli. 

 

Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok mulai menbuat monopoli dengan bahan dan alatyang telah disiapkan, Setelah monopoli selesai dibuat, setiap kelompok memainkan monopoli sesuai aturan yang telahditentukan oleh guru.

 

Kecerdasan : Life Skill, Visual/Spasial, Kinestetik, Logika, Interpersonal

 

Kelas 6: Menjelajah luar angkasa

Pernahkah teman-teman mendengar cerita orang yang menjelajah luar angkasa? Mengapa manusia bisa pergi keluar bumi dan menjelajah luar angkasa? Itu semua karena adanya modernisasi dengan menggunakan teknologi luar angkasa.


Penjelajahan antariksa adalah eksplorasi fisik dari benda di luar Bumi dan biasanya menyangkut teknologi, ilmu pengetahuan, dan politik yang berhubungan dengan luar angkasa. Materi tentang penjelajahan dibuat oleh guru menjadi kegiatan pelajaran IPS yang tidak kalah seru dengan menjelajah ke luar angkasa yaa teman-teman…  Ingin tahu aktivitas apa yang disajikan?….yaa…para siswa menjelajah lingkungan sekolah dari area rumah pohon, teras batu, area monkey bar, dan area parkiran kendaraan untuk mencari harta karun. 


Kegiatan dimulai siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai modernisasi melalui video dan ppt yang di tampilkan di layar TV. Kemudian, aktivitas siswa dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok beranggotakan 5-6 orang. Guru juga memberitahu cara bermain harta karun dan  sudah menyiapkan kertas-kertas berisi soal yang disembunyikan di sekitar lingkungan sekolah. Siswa bersama teman kelompoknya berburu kertas yang tersembunyi dengan batasan waktu 5 menit. Setelah menemukan kertas soal, siswa kembali ke kelas dan mengerjakan soal yang di temukan bersama dengan anggota kelompoknya masingmasing. Pada akhirnya siswa dan guru mengkoreksi bersama jawaban setiap kelompok. 


Kecerdasan : Logika, Life Skill, Interpersonal, Visual/Spasial


Liputan kegiatan UM Impact Day

Pada hari Kamis, 20 Juli 2023, Sekolah bekerja sama dengan PT. Inter Pariwara Global mengadakan kegiatan UM Impact Day bersama siswa kelas 6, juga dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional.

Kegiatan tersebut merupakan acara tahunan yang bertujuan untuk memberikan dampak positif kepada lingkungan, komunitas maupun kesehatan dan dilakukan serentak Bersama semua tim UM di seluruh dunia. Kelas memasak dipandu oleh Qilla Dzakira Aulia Rahman (Koki cilik) Bersama dr.Cut Hafiah, M.Gizi, SPGK, AIFO K, FINEM (dokter gizi), Kelas mendongeng dipandu oleh MC Fe & Friends, dan Kelas Prakarya dipandu oleh instruktur yang terampil dalam proyek seni dan kerajinan tangan unik. Adapun kegiatan yang dilakukan siswa adalah story telling, DIY class, cooking class, dan fun game yang menyenangkan dan bermanfaat bagi para siswa. Pada saat kegiatan ada peliputan dari beberapa media elektronik yaitu iNEW TV, KOMPAS TV, dan ANTV.

Kelas 3: Pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Manusia tentu juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dicirikan dengan bertambahnya tinggi badan dan berat badannya. Manusia juga mengalami perkembangan pada kemampuan anggota tubuhnya. Pada kaki, dari tidak bisa berdiri hingga bisa berdiri,  berjalan, dan berlari. Begitu pula dengan perkembangan kemampuan tangan. Dari hanya dapat memegang benda ringan sampai dapat mengangkat tas sekolah yang lebih berat. Kemampuan tangan bergerak dengan kuat atau lemah dapat dilatih melalui gerakan tari.

Bentuk Aktivitas di kelas 3 ada mata pelajaran yang mempelajari gerakan tari yang mempraktikkan bentuk gerakan lemah dan gerakan kuat. Pada Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) kali ini guru menjelaskan tentang seni tari dan jenisnya lalu siswa mencatat materi yang ada di papan tulis. Melalui media TV, Laptop, Internet, dan channel Youtube siswa dapat belajar menirukan bermacam-macam gerakan, memperhatikan gerak kuat dan gerak lemah. Selama pembelajaran siswa bersama guru mengamati dan melakukan tanya jawab dari beberapa tayangan video.

Nah, setelah menyimak penjelasan guru dan praktik menari bersama, teman-teman mengetahui kemampuan gerak anggota tubuh dalam kegiatan menari.

KecerdasanLogika, Musik, Kinestetik, Intrapersonal, Visual/Spasial, Interpersonal.

Kelas 2: Kebersamaan di tempat wisata

Hayo… teman-teman, siapa yang pernah punya pengalaman berlibur di tempat wisata dan bagaimana rasanya? Tentu menyenangkan sekali karena bersama teman atau keluarga. Ada yang pergi ke pantai, pegunungan, atau tempat bersejarah. Biasanya setelah teman-teman pergi berwisata ketika bertemu dengan teman di sekolah punya “oleh-oleh” cerita untuk saling berbagi pengalaman selama berwisata. Nah, di SD KAI, pengalaman berwisata tersebut disampaikan melalui Diorama. Diorama adalah sebuah miniatur yang dibuat berdasarkan aslinya biasanya bisa berupa karya seni rupa.

 

Seperti yang kita lihat adik-adik di kelas 2 ini, setelah guru menjelaskan kepada siswa bahwa mereka dapat mengenang pengalaman itu dengan membuat diorama dan memberikan contoh diorama, lalu siswa diminta untuk membentuk kelompok dan membuat diorama dengan menggunakan alat dan bahan  kardus sebagai media atau tempat untuk pengaplikasiannya, kertas origami sebagai layar belakang diorama , lem untuk menempel bahan-bahannya, plastisin untuk membuat figure pelengkap seperti orang, hewan, rumah, dan lain-lain, kertas kokoru dan slinger rumbai sesuai kreativitas masing-masing.

Jadilah karya diorama tempat wisata…

Kecerdasan :  Visual/Spasial, Kinestetik, Kreativitas, Natural, Interpersonal

Kelas 4: Tema daerah tempat tinggalku

Lingkungan tempat tinggal nyaman dan bersih menjadi impian kita semua. Bila lingkungan tempat tinggal kotor bisa menjadi sarang penyakit akibatnya membuat kita sering sakit., bahkan mungkin kita bisa dijauhi tetangga di lingkungan sekitar akibat rumah yang tidak bersih sehingga bisa menimbulkan perselisihan atau konflik karena kita tidak mau mendengar anjuran tetangga untuk membersihkan rumah dan lingkungan.

Nah, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Guru menjelaskan hal-hal yang sering terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal, kemudian membahas isi teks yang telah dibaca guru seperti pengertian apa itu konflik dan tokoh dalam cerita. Lalu siswa diminta membentuk kelompok untuk membaca teks dan mendiskusikan tentang konflik apa yang terjadi dan siapa saja tokoh cerita yang ada di dalam teks bacaan tersebut.

Kecerdasan :  Logika, Bahasa, Interpersonal

Kelas 1: Lingkungan bersih, sehat dan asri

Apakah teman-teman tahu siapa yang harus menjaga lingkungan sekolah agar selalu bersih, sehat, dan asri? Yaa…Semua warga sekolah ikut bertanggung jawab memelihara lingkungan sekolah. Karena sekolah yang bersih, sehat, dan asri membuat proses pembelajaran menjadi nyaman dan siswa pun penuh semangat mencari ilmu..

Nah, pada tema ini, guru mengajak para siswa mengamati benda-benda yang ada di lingkungan di sekolah, selanjutnya siswa juga harus melakukan tugas setelah mengamati yaitu (dalam pelajaran Matematika) mengenal satuan panjang tidak baku dengan mengukur benda-benda di sekitarnya dengan  jengkal, hasta, depa, dan langkah. Praktik di sekolah, siswa diminta untuk mengukur panjang dinding teras batu menggunakan salah satu satuan panjang tidak baku lalu menuliskannya di Lembar Kerja (LK) yang sudah disiapkan oleh Guru.

Siswa jadi paham ternyata untuk mengukur sesuatu tidak hanya mengunakan penggaris atau meteran saja, namun juga dapat menggunakan hasta, depa, dan lainnya.

Kecerdasan : Logika, Natural, Visual/Spasial, Kinestetik, Intrapersonal

Kelas2: Karya tiga dimesi bahan alam

Apakah teman-teman tahu, bahan alam adalah semua bahan yang berasal dari alam dan sering digunakan manusia untuk membuat kerajinan. Ada beberapa jenis bahan alam yang dapat kita manfaatkan baik dari hewan maupun tumbuhan serta lingkungan sekitar. Jenis-jenis bahan alam diantaranya bambu, batu, kulit, dan tanah liat. Pilihan saat ini akan membuat hiasan dengan tanah liat. Tanah liat dapat dibuat menjadi 3 dimensi seperti gerabah, keramik, dan juga patung.

Kegiatan menggunakan tanah liat diberikan dalam mata pelajaran SBdP yaitu mengenalkan kepada siswa untuk membuat prakarya. Sebelumnya Guru mengenalkan kepada siswa mengenai bahan alam yang dapat digunakan untuk membuat karya seni 3 dimensi, lalu menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan serta langkah-langkah membuat karya 3 dimensi. Guru memperagakan bagaimana cara membentuk melalui media TV kemudian membagikan plastik dan tanah liat. Siswa menyiapkan alat dan bahan air, cat akrilik, dan plastik. Setelah semua alat dan bahan sudah siap, siswa dapat mulai mempraktikan kemampuannya untuk membuat karya 3 dimensi dari tanah liat.

Siswa perlu menyiapkan plastik sebagai wadah tanah liat agar tidak mengotori meja, tanah liat di beri sedikit air dan diremas-remas agar tercampur dengan baik serta membentuk tanah liat dilakukan sesuai ide kreatif siswa, tanah liat lebih mudah dibentuk. Setelah jadi, keringkan tanah liat di bawah sinar matahari atau di tempat terbuka. Kreasi tanah liat yang sudah kering dapat diberi warna sesuai keinginan siswa menggunakan cat akrilik.

Kecerdasan :  Visual/Spasial, Kinestetik, Kreativitas, Natural, Intrapersonal